Pengertian Service Level Agreement dan Manfaatnya

Omahbiznis

Pengertian service level agreement adalah perjanjian atau kesepakatan antara dua pihak atau lebih dalam sebuah bisnis. Hal ini sangat mirip dengan kontrak kerja atau agreement yang dibuat sebelum memulai pekerjaan.

Dalam kontrak tersebut tentu harus memuat hak dan kewajiban antara pemberi kerja dan juga pekerja. Termasuk juga penalti, pembayaran denda, atau kesepakatan lain yang tertuang apabila dalam pengerjaannya tidak sesuai dengan perjanjian tertulis yang mengikat.

Pengertian Service Level Agreement

Service Level Agreement sering disingkat dengan SLA merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam hubungannya dengan bisnis dan juga kontrak kerja. Dokumen ini bisa mengikat pengerjaan angra pemberi kerja dan juga vendor untuk melakukan sesuai dengan yang tertulis.

Seringkali jika tidak ada agreement terlebih dahulu, maka aturan main dan juga spesifikasi pekerjaan yang diinginkan juga tidak akan terdefinisi secara jelas. Untuk itulah diperlukan kontrak, salah satunya agar vendor tidak melebihi waktu pengerjaan yang telah ditentukan.

Selain itu, pemberi kerja juga harus mematuhi dengan melaksanakan kewajiban berupa pembayaran apabila pekerja sudah melaksanakan kewajiban sesuai dengan yang tertera di dalam kontrak.

Dalam perjanjian ini sebaiknya dituliskan semua hal yang menjadi output pekerjaan, pembayaran, termasuk juga penyelesaian apabila terjadi perselisihan atau pelanggaran kontrak. Bahkan perjanjian ini sifatnya dapat dipidanakan apabila salah satu pihak melapor.

Manfaat Membuat SLA dalam Bisnis

Sebenarnya tidak hanya bisnis yang membutuhkan perjanjian pekerjaan. Bahkan dalam beberapa kasus atau konteks non bisnis, perjanjian ini juga sering dipergunakan. Secara umum, sebetulnya SLA ini sangat penting sebagai landasan dan juga pengikat dari pedoman kerjasama yang terjalin.

Hal ini juga bisa memberikan manfaat baik itu bagi vendor atau pekerja maupun pemberi kerja. Jadi keduanya sama-sama jelas dan mengetahui rambu-rambu yang harus dipatuhi. Adapun beberapa manfaatnya adalah sebagai berikut:

1.     Bisa Menetapkan Standar

Saat membuat SLA maka tentunya akan bisa membuat standar tertentu dari pekerjaan yang akan disepakati. Semua pihak dapat mengetahui tolak ukurnya dengan pasti, tentunya pekerja atau vendor akan mencari dan memikirkan cara untuk dapat memenuhi target atau standar tersebut.

2.     Membuat Ekspektasi Menjadi Lebih Jelas

Pemberi kerja tentu memiliki ekspektasi yang terbaik dari proyek atau bisnis yang dikerjakannya. Sedangkan vendor atau pekerjanya biasanya dipilih karena dianggap mampu memenuhi ekspektasi tersebut. Dengan adanya SLA maka semuanya akan menjadi lebih jelas dan terukur.

Maka dari itulah pengertian service level agreement ini harus dipahami oleh kedua belah pihak.

3.     Berkekuatan Hukum

Dengan adanya SLA ditandatangani oleh kedua belah pihak, maka perjanjian tersebut sebenarnya berkekuatan hukum. Apabila salah satu pihak menuntut dan dibawa ke ranah hukum, maka setelah keluarnya putusan pengadilan maka dapat menjadi kasus pidana atau perdata

4.     Kejelasan Punishment Antara Kedua Belah Pihak

Apabila ada salah satu yang melanggar, maka dalam perjanjian itu dapat ditulis dengan jelas konsekuensinya. Misalnya apabila vendor melanggar sesuai batas waktu yang ditentukan, maka harus membayar denda atau penalti. Begitu juga dengan pemberi kerja bisa mendapatkan hukuman.

5.     Fokus pada Layanan pelanggan

Hal ini merupakan salah satu manfaat yang terpenting karena bisnis bertujuan untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Untuk itu dengan adanya SLA maka pelayanan akan terstandar, terukur, dan bisa fokus dengan hal yang diinginkan.

Apa Saja yang Harus Termuat dalam Service Level Agreement?

Ada 5 komponen penting yang harus dituliskan apabila Anda menyusun sebuah SLA utamanya sebagai pemberi kerja. Sedangkan apabila Anda adalah seorang pekerja atau vendor, maka ada baiknya memahami isi berikut dan membacanya dengan seksama sehingga nantinya tidak dirugikan.

Adapun komponen tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1.     Services

Maksud dari komponen service adalah sebuah layanan yang disediakan oleh vendor ataupun mitra eksternal. Jadi, apabila Anda seorang pemberi kerja maka harus jelas tercantum service atau layanan yang diminta dari sebuah vendor.

Misalnya saja Anda memiliki sebuah pembelian truk engkel untuk bisnis logistik. Maka dari itu, Anda harus menuliskan spesifikasinya seperti tipe mesin, ukuran truk, kapasitas, merk, dan segala hal yang berkaitan dengan spesifikasi yang diinginkan termasuk juga harga.

2.     Pengukuran

Pengukuran yang dimaksud disini adalah berbagai metric layanan yang diinginkan oleh si pemberi kerja kepada pekerja atau vendor. Semuanya harus tercantum dengan benar agar tidak ada kekurangan di kemudian hari.

Misalnya saja sebuah perjanjian antara kontraktor dan juga pemilik rumah dalam pembangunan rumah. Semua item ukuran dan nilai seperti persentase pembayaran, progress pembangunan rumah, dan lain sebagainya harus tercantum di dalam SLA sehingga tidak membingungkan nantinya.

3.     Interval

Hal ini biasanya berkaitan dengan tempo pengerjaan dan juga pembayaran. Misalnya dalam suatu proyek diberikan interval atau tempo pengerjaan selama 1 minggu. Hal ini harus tercantum jelas dalam perjanjian.

Selain itu juga pemberi kerja harus mencantumkan interval pembayaran misalnya dalam termin ke-1, 2, 3, dst. Interval atau rentang waktu ini sangat penting untuk mendapatkan berbagai kualitas yang baik dan juga progress pengerjaan dan pembayaran sesuai tempo diketahui kedua belah pihak.

4.     Kewajiban

Hak dan kewajiban dari vendor dan juga pemberi kerja harus tertuang dengan jelas dan pasti dalam sebuah perjanjian. Maka dari itu, dalam membuatnya harus diperhatikan dengan seksama dan berhati-hati agar tidak terjadi kesalahan.

Perlu dipahami pengertian service level agreement secara jelas untuk bisa merumuskan hak dan juga kewajiban kedua belah pihak. Selain itu, yang terpenting adalah mampu menepati dan juga menaatinya dengan baik.

5.     Penalti

Klausul penalti penting untuk menjaga agar kesepakatan berlangsung sesuai dengan yang tertulis diatas kertas. Apabila ada salah satu yang melanggar aka dapat dikenkan penalti sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.

Hal ini juga sangat bermanfaat agar tidak ada pihak yang berbuat curang atau tidak mengerjakan atau membayar sesuai perjanjian. Jika terjadi, maka penalti dapat dilakukan bahkan juga dapat mencapai ranah hukum tergantung kepada kesepakatan kedua belah pihak.

Pengertian service level agreement ini harus dipahami baik pemberi kerja maupun pekerja. SLA dibuat untuk dapat menjalankan bisnis dan pekerjaan dengan baik sehingga kedepannya meminimalisir terjadinya permasalahan.

Artikel Populer

Kategori Artikel

Citylofts Sudirman 2216
Jl Mas Mansyur 121
Jakarta Pusat 10250
Indonesia

Dapatkan Ilmu & Inspirasi

Segera Hadir

© Omah Biznis. All Rights Reserved 2023